Powered By Blogger

Laman

Wednesday 22 September 2010

Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah dengue merupakan demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dengan vektor nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan empat gejala utama yaitu: demam yang tinggi, manifestasi perdarahan, hepatomegali dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi.

Patofisiologi DBD
Ada dua patofisiologi utama DBD yaitu, Pertama, meningkatnya permeabilitas kapiler yang menghasilkan kebocoran plasma dan menyebabkan hipovolemi, hemokonsentrasi serta renjatan. Kedua. adanya homeostasis yang
abnormal, melibatkan perubahan pembuluh darah, trombositopenia, dan koagulopati.

DasarDiagnosis DBD
kriteria WHO:
  1. gejala klinik

      •  demam tinggi mendadak 2-7 hari
      • manifestasi perdarahan
        • uji tourniquet positif
        • perdarahan spontan: petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena.
        •  
      • hepatomegali
      • renjatan : nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun(<20 mmHg) atau nadi tak teraba, kulit dingin, anak gelisah.
         
  2. laboratorium
      • trombositopenia(<100.000/mm3)
      • hemokonsentrasi (kenaikan hematokrot . 20% di bandingkan dengan masa konvalesens) 
Pembagian Derajat DBD(menurut WHO,1968)
Derajat I           : demam dan uji tourniquet (+)
Derajat II          : demam dan perdarahan spontan pada umumnya dikulit atau di tempat lain
Derajat III         : ditemukan kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan andi cepat dan lemah,        tek.nadi menurun.
Derajat IV         : renjatan berat, nadi teraba dan tekanan darah tak terukur.

Dasar-dasar Diagnosis
  1. anamnesis riway penyakit
  2. pemeriksaan fissik
    • tingkat kesadaran penderita
    • tanda-tanda vital
    • tes rumple leede
    • palpasi nyeri tekan dan hepatomegali
    • tanda-tanda perdarahan
  3. pemeriksaan penunjang
    • laboratorium: Hb, Ht, Leukosit, Trombosit
    • foto thorax

Penatalaksanaan 
Penatalaksanaan berdasarkan pada berat ringannya penyakit:
  1. kasus DBD yang diperkenankan berobat jalan, penderita dibolehkan berobat jalan jika hanya mengeluh panas, tetapi keinginan makan dan minumnya baik. untuk mengatasi demamnya diberikan anti piretik mis. parasetamol 10-15mg/kg BB setiap 34 jam. oabt panas salisilat tidak dianjurkan karena risiko terjadinya asidosis.
  2. kasus DBD derajat I dan II, dianjurkan rawat inap terutama yang telah menderita demam selama >3 hari untuk mengantisipasi terjadinya shok. untuk menghindari syok tersebut penderita di sarankan untuk diinfus cairan kristaloid. pada saat fase demam, penderita disarankan banyak minum air buah atau orali. hematokrit yang lebih dari 20% dari harga normal merupakan indikasi kebocoran plasma dan sebaiknya penderita direhidrasi selama 12-24 jam.























No comments:

Post a Comment