Transposition of Great Arteri
A.
PENDAHULUAN
Transposition
of the great arteries (TGA) merupakan penyakit yang paling umum menyebabkan
sianosis pada neonatus. Pada kelainan kongenital ini terjadi pemindahan tempat
aorta dan arteri pulmonalis. Aorta berasal dari ventrikel kanan (venous
ventrikel) dan arteri pulmonalis dari ventrikel kiri ( arterial ventricle).
Septum ventrikel merupakan tempat orientasi.(1)
TGA
merupakan kelainan yang membahayakan pada masa bayi. Kematian akibat kelainan
ini 80% pada bayi dan 5% pada anak pra sekolah. Timbulnya gagal jantung pada
golongan penaykit jantung bawaan (PJB) dengan sianosis pada waktu baru lahir
diduga disebabkan oleh TGA, terutama pada anak dengan aliran ke paru bertambah.(1)
Diagnosis
kelainan jantung pada anak biasanya seringkali sukar ditegakkan karena kelainan
anatomis ini banyak variabelnya. Tapi kita seharusnya dapat menegakkan
diagnosis sejak awal dengan melakukan pemeriksaan fisik yang teliti disertai
pemeriksaan elektrokardiografi dan foto toraks. Dan untuk yang lebih kompleks
dapat ditambahkan pemeriksaan ekokardiografi dan katerisasi. Kedua pemeriksaan
ini dapat memastikan kelainan segmental jantung secara tepat dan rinci. Pada
saat ini, ekokardiografi sudah dapat mendeteksi sebagian besar kelainan jantung
tanpa perlu melakukan tindakan katerisasi.(2)
Meskipun
TGA pertama kali ditemukan berabad-abad yang lalu, namun sampai pada
pertengahan abad ke dua puluh belum tersedia penatalaksanaan yang tepat.
Sekarang anak dengan TGA lebih beruntung daripada beberapa tahun yang lalu.
Prognosis menjadi lebih baik, dengan tindakan bedah blalock-Hanlon (1950)
berhasil membuat ASD, Senning dan kemudian Mustard membuat koreksi yang
berhasil. Harapan hidup bayi dengan TGA
0,65 tahun dan tingkat mortalitasnya pada umur satu tahun 89,3%. Dengan adanya
teknik operasi yang lebih baik dan terbaru harapan hidup dilaporkan hingga 90%
pada umur 15 tahun.(2, 3)
B.
EPIDEMIOLOGI
CDC memperkirakan
sekitar 1,901 bayi lahir setiap tahunnya di Amerika Serikat dengan TGA. Dengan
kata lain, dari 1000 kelahiran terdapat 5 orang bayi lahir dengan TGA. Jika
dilihat berdasarkan jenis kelamin, sekitar 60-70% TGA terjadi pada bayi
laki-laki. Ratio bayi laki-laki dan perempuan yang mengalami TGA diperkirakan
1,5-3,2:1.(2, 3)
Tingkat mortalitas
pada minggu pertama kelahiran sekitar 30%, 50% pada bulan pertama kehidupan dan
90% pada umur 1 tahun. Tanpa diagnostik yang tepat, pengobatan dan pembedahan
yang baik 90% akan meninggal dalam jangka pendek.(3)
Pasien dengan
VSD yang besar dan Patent Ductus Arteriosus (PDA) ataupun keduanya memiliki
predileksi terjadinya gagal jantung kongestif (Congestif Heart Failure) lebih
cepat.(3)
C. ETIOLOGI
Penyebab TGA
belum diketahui secara pasti. Tapi diduga TGA berkaitan dengan beberapa faktor
resiko, antara lain: diabetes pada masa kehamilan, ibu hamil yang terpapar
rodensida dan herbisida, serta ibu hamil yang menggunakan antiepilepsi. Mekanisme
pasti mengapa faktor resiko tersebut mencetuskan timbulnya TGA belum diketahui
secara pasti. Namun, diperkirakan adanya mutasi menjadi penyebab timbulnya
discordan atrioventricular septum. Gen yang mempengaruhi diferensiasi
pertumbuhan yaitu gen factor-1, gen thyroid hormone reseptor-associated
protein-2, dan gen yang mengkode cryptic protein.(2)
D.
ANATOMI
Jantung
terletak dalam ruang mediastinum ronnga dada, yaitu di antara paru. Perikardium
yang meliputi jantung terdiri dari dua lapisan: lapisan luar (Pericardium
viseralis) dan lapisan dalam (Perikardium parietalis). Kedua perikardium ini
dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang mengurangi gesekan akibat gerakan
pemompaan jantung. Perikardium parietalis melekat ke depan pada sternum, ke
belakang pada kolumna vertebralis, dan ke bawah pada diafragma. Perlekatan ini
menyebabkan jantung terletak stabil di tempatnya. Perikardium viseralis melekat
langsung pada jantung. Jantung terbagi atas empat ruang, yaitu dua atrium dan
dua ventrikel.(4)
·
Atrium dextrum
Bentuknya agak lebih
besar dari pada tarium sinistrum, tetapi dindingnya justru lebih tipis. Volume
kira-kira 57 cc, terdiri dari dua bagian yaitu: sinus venarum dan auricula
dextra.
o
Sinus venarum
Adalah bagian yang
terletak antara muara vena cava superior dan ostium atriventriculare dextrum.
Permukaannya licin.
o
Auricula dextra
Merupakan
suatu kantong yang terletak di antara vena cava superior dan ventriculus
dexter. Facies interior auricula kasar, dibentuk oleh serabut-serabut otot yang
menonjol, membentuk musculi pectinati.
Di
dalam atrium dextrum bermuara: vena cava superior, vena cava inferior dan sinus
coronarius.
·
Ventriculus dexter
Pada facies externa
dibatasi oleh sulcus coronarius di sebelah kanan, sulcus longittudinalis
anterior di sebelah kiri dan di sebelah cranial oleh conus arteriosus pangkal
arteri pulmonalis)
·
Atrium sinistrum
Bentuk lebih kecil dari pada atrium
dextrum. Tetapi mempunyai dinding yang tebal. Tebal dinding 3 mm. Di sini
bermuara vena pulmonalis sinistra (dua buah) dan vena pulmonalis dextra (dua
buah). Ostium atrioventriculare sinistrum lebih kecil bentuknya dari pada
dextrum, diperlengkapi dengan valvula mitralis.
Auricula sinistra
Merupakan bagian dari
atrium sinistrum, bentuknya lebih panjang, lebih sempit dan lebih melengkung
dari pada auricula dextra. Lokalisasinya melengkung ke arah ventral pada
pangkal arteri pulmonalis, menutupi pangkal arteri coronaria sinistra. Facies
interior kasar karena adanya musculus pectinati.
·
Ventriculus sinister
Mempunyai bentuk yang
lebih panjang dan lebih kerucut daropada ventriculus dexter. Ujungnya membentuk
apex cordis dan mempunyai dinding yang tiga kali lebih tebal dari pada dinding
ventriculus dexter.
Pada ventriculus sinister
terdapat pangkal dari aorta dengan ostium aortae yang berbentuk bulat, berada
di sebelah ventral kanan dan ostium atrioventriculare sinistrum dan
diperlengkapi valvula semilunaris. Aorta berjalan ke arah cranial lalu membelok
ke arah kiri belakang melewati radix pulmonalis sinister. Selanjutnya berjalan
di dalam cavitas thoracis, berada di sebelah kiri columna vertebralis menuju ke
cavum abdominalis melalui hiatus aorticus diaphragmatis.
E.
PATOGENESIS
Gambar 2: Jantung normal (kiri)
dan Jantung yang mengalami TGA (kanan)
|
TGA
merupakan abnormalitas kongenital di mana arteri-arteri besar mengalami
transposisi, mengakibatkan aliran darah teroksigenasi mengalir dari ventrikel
kiri ke arteri pulmonalis, kembali ke ventrikel kiri melalui paru. Aliran darah
vena terdeoksigenasi dari ventrikel kanan mengalir ke dalam aorta, melalui
sirkulasi sistemik dan kembali ke jantung kanan.(7)
Pada
keadaan normal, aorta berada di posterior dan di sebelah kanan arteri pulmonalis.
Bergantung pada kedudukan aorta terhadap arteri pulmonalis maka TGA dapat
dibedakan menjadi d-Transposisi Great Arteri (d-TGA) dan l-Transposition of
great arteri (l-TGA). Pada d-TGA aorta berada di anterior dan di kanan arteri
pulmonalis. Sedangkan pada l-TGA aorta berada di anterior dan di sebelah kiri
arteri pulmonalis. Bentuk yang sering dijumpai yaitu d-TGA.(8)
F.
MANIFESTASI
KLINIS
Manifestasi
klinik biasanya muncul segera setelah bayi lahir, khususnya pada bayi yang
lahir dengan TGA dengan septum intraventricular yang intak. Kulit tampak biru
(sianosis), biasanya muncul segera setalah lahir. Bayi nampak kebiru-biruan dan
disebut Picasso blue. Sianosis ini
merata di seluruh badan. Kecuali bila resistensi vascular paru sangat tinggi,
badan bagian atas lebih sianotik daripada badan bagian bawah.(1, 3)
Adanya
sirkulasi paralel menyebabkan timbulnya hipoxemia yang ditandai dengan adanya
sianosis sentral. Membran mukosa dan kulit yang kebiruan menjadi tanda klinis
adanya transposisi. Namun, jika tidak terdapat lesi obstruktif dan terdapat VSD
yang besar, sianosis mungkin tidak dapat di deteksi. Tapi, sianosis justru akan
tampak jelas pada saat bayi menangis atau bayi mengalami agitasi. Pada kasus
ini, tanda-tanda adanya gagal jantung diakibatkan oleh kerja ventrikel yang
overload. Takipneu, takikardi, diaforesis, penurunan berat badan, bising
gallop, dan hepatomegaly dapat ditemukan jika terjadi gagal jantung.(2)
D-TGA Dengan Intak
Ventrikular Septum
Sianosis
dan takipneu merupakan tanda khas yang muncul pada satu jam pertama kelahiran. Neonatus
yang tidak segera ditangani tidak dapat bertahan lama selama periode neonatal.
Hypoxemia biasanya sangat berat, tetapi jarang terjadi. Keadaan ini merupakan
kondisi emergensi, dimana apabila tidak terdiagnosis dan tertangani dengan
cepat dapat semakin memperberat hipoxemia dan asidosis yang berujung pada
kematian bayi. Hasil pemeriksaan fisik mungkin tidak berasosiasi secara
langsung dengan gambaran sianosis.
Pericordial impuls biasanya normal, bunyi jantung dua tunggal dan keras.
Meskipun adakalanya terdengar split. Murmur biasanya tidak didapatkan, atau
jika ada akan terdengar murmur ejeksi sistolik pada garis parasternalis kiri.(8)
L-TGA (corrected
transposition)
Gambar 3. L-TGA
|
Tanda
dan gejala bervariasi tergantung pada letak lesi. Jika tidak terdapat obstruksi
aliran pulmonal maka gejala yang timbul sama dengan TGA disertai VSD. Sedangkan
jika TGA disertai dengan stenosis pulmonal dan VSD maka gejala yang timbul
mirip dengan tetralogi of fallot (ToF).(8)
G. DIAGNOSIS
Untuk
mendiagnosis TGA diperlukan anamnesis yang baik dan teliti disertai dengan
pemeriksaan fisik yang tepat. Jika dari hasil pemeriksaan fisik dicurigai
adanya penyakit jantung bawaan khususnya TGA maka diperlukaan investigasi lebih
jauh dengan melakukan pemeriksaan penunjang.
·
Chest X-Ray dan electrocardiogram
Chest
X-Ray dan elektrokardiografi sedikit membantu dalam menegakkan diagnosis namun
tidak begitu spesifik. Pada transposisi, batas mediastinum superior memberikan
gambaran silhoutte cardiac yang memberikan gambaran egg-shaped appearance pada gambaran foto thoraks. Jika terdapat
VSD, maka pada foto thoraks ditemukan kardiomegali dengan peningkatan corakan
vaskularisasi pulmonal. Pada elektrokardiografi ditemukan adanya deviasi
compleks QRS yang menandakan adanya hipertrofi ventrikel kanan, hipertrofi
biventrikuler menandakan adanya overload pada ventrikel kiri.(2)
Posisi
postero-anterior merupakan posisi yang disarankan. Posisi lateral dapat pula
dilakukan. Dengan posisi PA akan nampak gambaran jantung, mediastinum dan pembuluh
darah pulmonal, lapangan paru dan tulang-tulang rongga dada yang relevan untuk
membantu diagnosis penyakit jantung kongenital pada pasien dewasa.
Gambar 4: a. TGA dengan gambaran yang
khas “egg shape appearance” b.
Egg-shaped appearance pada foto thorax (10)
|
·
Echocardiography
Echocardiography
merupakan diagnosis definitif, dimana dengan echocardiography memberikan
morfologi yang akurat dan menunjukkan fungsi jantung. Sehingga, dapat menunjukkan
transposisi secara spesifik.
Gambar
4: subcostal view, nampak percabangan pada ventrikel kiri yang di
identidfikasi sebagai arteri pulmonalis,(2)
|
Gambar
6: Short axis view, menunjukkan aorta berada di anterior sebelah kanan arteri
coronaria (tanda panah). Truncus pulmonalis berpindah posisi ke sentral.(2)
|
H. DIAGNOSIS
BANDING
Penyakit yang
dijadikan diagnosis banding yaitu, penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan sianosis
sentral pada neonatus. Dalam hal ini perlu diilakukan tes hyperoxia dengan
pemberian oksigen 100%, untuk melihat penyebab sianosis karena penyakit jantung
yang disebabkan oleh gangguan neurologi ataupun pulmonal. Pada bayi dengan TGA
PaO2 pada arteri radialis kurang dari 50 mmHg.(2)
a.
Tetralogi
of Fallot (TOF)
Tetralogy of
fallot merupakan kombinasi dari empat abnormalitas yang mencakup overriding
aorta,ventricular septal defect, stenosis pulmonal dan hipertrofi ventrikel
kanan.
Dari semua kelainan jantung
kongenital terdapat 10% penderita ToF, dan merupakan penyebab tersering
kelainan jantung kongenital sianotik. Kelainan ini merupakan malalignment dari
septum anterior infundibulum selama pembentukan aorta dan arteri pulmonalis. Pasien
dengan TOF derajat sianosisnya ditentukan oleh tingkat obstruksi dari aliran
darah arteri pulmonalis dan pencampuran antara darah yang teroksigenasi dengan
darah yang terdeoksigenasi pada level ventrikel.(9)
Pada
pemeriksaan CXR, akan tampak gambaran sepatu kayu (wooden shoe) atau sepatu
boot (boot shaped Heart) dalam bahasa prancis Coeur
en sabot yang merupakan gambaran dari apex jantung yang terangkat dan
arteri pulmonalis yang cekung. Apeks jantung terangkat akibat hipertrofi
ventrikel kanan. Bayangan arteri pulmonalis biasanya tidak tampak dan corakan
broncovaskular biasanya sedikit.(10, 11)
Pada
echocardiography mendemonstrasikan adanya malalignament infundibular, VSD, dan
overiding aorta. Sedangkan pada MRI akan membantu untuk menentukan tipe dari
TOFsecara spesifik. Penelitian menunjukkan MRI longitudinal membantu dalam
memonitor dilatasi dari hipertrofi dan fungsi dari ventrikel kanan.(9)
Gambar 12: (A) Axial
black blood MRI (B) Axial cine MRI dari cabang arteri pulmonalis pasien TOF
dengan stenosis pulmonalis berat (10)
|
Gambar 13: MRI pada pasien TOF dengan
ventrikel kanan hipertrofi, VSD dengan defect yang besar serta overiding
aorta (AO)(10)
|
b.
Pulmonary
atresia dengan septum interventricular yang intak
Pulmonary
atresia merupakan penyakit yang sangat jarang dijumpai. Penyakit ini ditandai
dengan perkembangan ventrikel kanan yang heterogen dan katup pulmonal
imperforata. Penyakit ini juga dapat
menjadi penyebab sianosis pada bayi baru lahir. Tingkat kejadiannya
yaitu sekitar 7,1-8,1 per 100.000 kelahiran hidup.(12)
Pada foto polos
thorax posisi PA akan nampak adanya corakan broncovaskular yang menurun
sehingga memberikan gambaran ‘anemic lungs’ hal ini terjadi pada kasus yang
disertai PDA yang kecil. Sedangkan jika disertai PDA yang besar vascular paru
akan nampak prominent. Tampak cardio
megaly dengan pembesaran atrium kanan dan ventrikel kanan sehingga bagian kanan
jantung memperlihatkan dua lengkungan yang cembung. Sedangkan pada posisi
lateral cardiomegali akibat pembesaran ruang jantung kanan akibat adanya
regurgitasi tricuspid.(13, 14)
Gambar 14: Atresia
Pulmonal, dengan “gambaran anemic lungs” akibat aliran darah pulmonal yang
kurang.(13)
|
·
Tricuspid atresia
Tricuspid
atresia adalah salah satu penyakit jantung kongenital yang timbul pada saat
lahir, dimana katup tricuspidalis tidak berkembang secara sempurna. Sehingga
aliran darah dari atrium kanan ke ventrikel kanan tertahan. Tingkat kejadian
atresia tricuspidalis yaitu 1:15000
kelahiran hidup. Kelainan ini menempati urutan ketiga penyebab sianosis pada
bayi baru lahir dengan penyakit jantung kongenital.(15)
Pada
foto thorax posisi AP, akan tampak hipoplasi dari ventrikel kanan dan ukuran
jantung yang mengecil. Pada pasien atresia tricuspid, diperlukan aliran darah
ke pulmonal, misalnya terdapat paten ductus arterious sehingga pada foto
thoraks akan tampak corakan arteri pulmonalis yang meningkat dan prominent.(13, 16)
I.
PENATALAKSANAAN
Dibutuhkan
intervensi neonatal segera. Septostomi atrium balon pada kateterisasi jantung
menciptakan ASD iatrogenik yang memungkinkan pencampuran darah teroksigenasi
dan terdeoksigenisasi pada tingkat atrium. Tindakan ini merupakan tindakan
sementara sebelum tindakan defenitif. Kebanyakan pasien d-TGA yang bertahan
hidup hingga dewasa setelah mejalani operasi koreksi yang disebut “atrial
switch procedure (ASO)” yang pertama kali diperkenalkan oleh Andersen dan
Senning pada tahun 1959 dan kemudian oleh Mustard dan kawan-kawan pada tahun
1964. ASO menjadi pilihan utama untuk operasi TGA compleks. Kedua operasi ini
biasa disebut (Senning atau Mustard procedure). Dari operasi ini dapat timbul
beberapa komplikasi setelah dewasa, antara lain: obstruksi vena cava superior
(5% sampai 10% pasien) dan aritmia merupakan komplikasi tersering yang
meningkat seiring bertambahnya usia setelah atrial switch procedure (sinus node
dysfunction 28% pada umur 5 tahun dan 39% setelah umur 10 tahun). Studi
menunjukkan bahwa atrial fibrilasi merupakan penyebab tersering kematian
tiba-tiba pada pasien TGA yang telah menjalankan operasi. Terdapat 115 sampai
38% yang menjalani implantasi pacemakers sebagai terapi dari aritmia.(7, 17)
J.
PROGNOSIS
Tanpa
tindakan operasi, terutama dengan sirkulasi paru yang bertambah dan tekanan
ventrikel kiri yang rendah, prognosisnya buruk. Kebanyakan meninggal pada
bulan-bulan pertama. Diantaranya untuk jangka waktu yang pendek mempunyai
prognosisyang lebih baik yaitu TGA dengan VSD. Prognosis terbaik yang memungkinkan
hidup tanpa operasi ialah TGA dengan VSD dan PS. Dalam hal ini PS bermanfaat
dengan pirau kiri ke kanan melalui VSD, dengan demikian terjadilah kejenuhan
oksigen di aorta. Walaupun demikian umumnya penderita akan meninggal dalam
jangka waktu 15 tahun.(1)
DAFTAR
PUSTAKA
3. Carpi JR. Transposition of the great
arteries. New York: Medscape; 2013
[cited 2013 20 Februari]; Available from: http://emedicine.medscape.com/article/900574-overview.
6. Siswantono D. Gambar anatomi jantung
manusia. Surabaya2012 [cited 2013 20
Februari]; Available from: www.penyakitjantung.net.
12. R.Charpie J. Pulmonary atresia with
intact ventricular septum. New York:
Medscape; 2012 [cited 2013 20 januari]; Available from: http://emedicine.medscape.com/article.
15. R.Schumacher K. Tricuspid Atresia.
A.D.A.M., Inc; 2011 [cited 2013 20 Januari]; Available from: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0002100.
16. Mcmahon C, Singleton E. Plain
Radiographic of Congenital Heart Disease.
Texas: Texas Heart Institute; 2012 [cited 2013 20 Februari 2013];
Available from: www.bcm.edu/radiology/cases/pediatric/start.htm.
Make Money Online at Top Sportsbooks - Work Tom
ReplyDeleteHow to Make Money: Learn how to make 바카라 money on Sports betting. How to Make Money Online at Top หาเงินออนไลน์ Sportsbooks · A Beginner's Guide · Understand youtube downloader Sports Betting Odds · Work